Sabtu, April 04, 2009

Tugas 3 Aplikom

Ulasan Tentang Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi geografis secara global dapat diidentifikasikan sebagai Kumpulan komponen(Hardware, Software, brainware, prosedur serta persepsi koseptual) yang bersatu secara komputerisasi bertujuan menyelesaikan masalah dalam dalam hal berkaitan dengan wilayah dan keruangan(geografis). Pengertian lain tentang SIG adalah sebuah sistem informasi yang terdiri dari gabungan antara Map(data visualisasi/gambar) dengan database (data atribut). SIG dikenal pada tahun 1980-an yang terus berkembang kemudian dengan berkembangnya Perangkat keras maka SIGpun berkembang pesat pada tahun 1990-an Bahkan pada abad 19 telah digunakan Sebagai alat pemetaan sebagai informasi mengenai penyakit kolera oleh John Snow sebagai pengambil keputusan penanganan penyakit tersebut. Kegunaan SIG tidak hanya sejauh itu, sig dapat digunakan di segala aspek kehidupan.
Misal:
Dari Aspek Pendidikan :
Dapat digunakan sebagai pusat infomasi pemetaan pusat pendidikan(Sekolah,diknas,perpus,ponpes,lpk).
Analisis pengaruh JBM pada peningkatan prestasi disuatu wilayah
Proses Penentuan Pemilihan lokasi sekolah sebagai studi kelayakan sekolah.

Dari aspek Trasnpostasi:
Pencarian jalur terbaik dengan segala metode permutasi/kemungkinan Pencarian /penjaluran trayek angkot
Sistem informasi kondisi jalan

Dari Aspek IPTEK:
Mencari jalur migrasi burung
Menentukan wilayah kekuasaan Binatang
Bahkan yang ekstrim sekali seperti mencari daerah kriminalitas.

Sistem lnformasi Geografis (SIG) Pembuatan Master Plan Pengembangan Kawasan Agribisnis Masyaarakat Penghijauan

Perencanaan Kawasan agribisnis (KAMP) merupakan salah satu bentuk perencanaan ruang untuk sektor strategis yang diharapkan dapat mendorong percepatan peningkatan nilai tambah produksi dari sub-sektor kehutanan, subsektor pertanian & hortikultura, subsektor perkebunan, subsektor peternakan dan subsektor tradisional lainnya yang didukung oleh sarana dan prasarana yang fungsional. Konsep KAMP dalam UTPP ini dapat berdiri diri atau menyatu dengan Kawasan yang lebih luas, tergantung dari potensi produksi serta faktor jarak geograffs dan faktor jarak aksesibilitas. Faktor jarak aksesibilitas sangat berperan dalam menentukan orientasi produktif dari suatu kawasan, terutama kawasan potensial yang jauh dari pusat pengembangannya.
Pengembangan KAMP dalam suatu UTPP harus didukung oleh komoditas unggulan dan komoditi penunjangnya, yang diusahakan dalam suatu Sentra Produksi (SPr) yang didukung oleh sentra pengolahan (SPg) dan sentra perdagangannya (SPd), mulai dari berskala kecil (mikro) hingga bersekala besar (makro) dan ekonomis. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di KAMP dapat berlanjut, serta pemerataan kegiatan ekonomi wilayah. Dalam jangka pendek upaya ini diharapkan dapat mendorong pemanfaatan sumberdaya wilayah secara optimal dan lestari.Hasil kajian data eksisting, baik dari hasil survei instansional maupun survei lapangan, dianalisis menurut kritena-kriteria berdasarkan tingkat kebutuhan dalam pembuatan master plan pengembangan Kawasan Agribisnis Masyarakat Penghijauan Sementara itu, metoda analisis yang dilakukan dengan Sistem Informasi Geografis adalah untuk menetapkan secara kewilayahan hasil analisis data struktural (dengan menggunakan cluster analysis), sehingga secara terintegrasi dapat disajikan deskripsi menyeluruh tentang rencana pengembangan KAMP-UTPP yang diunggulkan di wilayah Kabupaten Ponorogo, jawa Timur.
Kontribusi Sistem Informasi Geografis pada tahap pembuatan master plan dalam hal ini berfungsi sebagai alat bantu (tools) analisis terhadap aspek keterkaitan spasial dengan data non-spasial . Sistem Informasi Geografis juga merupakan alat bantu untuk menghasilkan output (master plan).
Metoda pendekatan Sistem Informasi Geografis ini diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat analisa terhadap aspek keruangan dan non keruangan dibandingkan dengan cara manual.
Adapun sasaran yang ingin dicapai dengan menggunakan metode SIG adalah:
a. Kemudahan penyajian Informasi peta-peta
b. Efisiensi analisa spasial.
c. Sinkronisasi data spasial dan non spasial
d. Validasi dan keakuratan data
e. Kemudahan dalam menentukan letak (posisi geografis), jarak dan luasan.